Setelah Raden Patah wafat lalu
tahta kerajaan diserahkan kepada putranya yaitu Pati Unus, yang memerintah pada
tahun 1518-1521, karena dia tidak memiliki putra maka kedudukan Pati Unus digantikan
oleh saudaranya yaitu Sultan Trenggono yang memegang kerajaan dari 1521-1546.
Di bawah Sultan Trenggono inilah
kerajaan Demak, mengalami kejayaan. Dengan bukti bertambah luasnya daerah
kekuasaan Demak yaitu Banten hingga Surabaya. Berkat perkawinan politik antara
putrinya dengan Pangeran Langgar, Madura pun masuk dalam pengaruh Demak.1
Pada masa Sultan Trenggono Demak
seringkali melakukan ekspansi yang bertujuan untuk memperluas daerah
kekuasaannya dan untuk membentengi dari kekuatan Portugis.
Demi melancarkan expansinya Sultan
Trenggono mendatangkan ulama dari Pasai yang bernama Falletehan.2
yang diberi tugas untuk menyiarkan agama Islam di daerah pedalaman Jawa Tengah dan
Jawa Barat.
Akhirnya pada tahun 1525 pasukan Demak
berhasil menduduki Banten hingga Selat Sunda. Ternyata Selat Sunda walaupun
lebih kecil dari Selat Malaka namun peranannya juga sangat penting setelah Malaka dikuasai
Portugis tahun 1511.
Ternyata Portugis dan Kerajaan Hindu
Pajajaran telah mengadakan perjanjian,
yang membolehkan Portugis mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Akan
tetapi sebelum Portugis berhasil mendirikan benteng dan menduduki Sunda Kelapa.
Fatahillah telah berhasil terlebih dahulu menduduki Sunda Kelapa (1527),
1.
Ibnu Soewarso, Sejarah nasional Indonesia dan
Dunia, Surabaya : Widya Data. hal. 16-17.
2.
Alwi Sofwan.1981. Kerajaan Islam di Demak.
Semarang : Pustaka Al Alawiyah. hal 6.
Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak
ada tahun 1527 itu juga3
Karena kejayaannya dan
kemenangannya tadi nama Sunda Kelapa tadi diganti dengan nama Jayakarta yang artinya
kemenangan yang sempurna/kemenangan abadi.
Setelah Jayakarta berhasil
diduduki Fatahilah tidak berhenti sampai disitu saja, tetapi dia juga merebut
Cirebon pada tahun 1528.
Dengan demikian maka :
1.
Jalan niaga yang membentang dari Maluku-Demak-Banten-Aceh,
sepenuhnya dalam kekuasaan Islam.
2.
Kerajan Pajajaran sama sekali terisolasikan dari
laut Jawa hingga tidak mungkin berhubungan dengan orang Portugis di Malaka.
3.
Demak berkuasa dan berpengaruh atas bandar-bandar
penting dari Banten hingga Surabaya.4
Walaupun Demak sudah menaklukkan
beberapa daerah akan tetapi cita-cita/ keinginan Demak untuk menguasai Jawa
sepenuhnya masih terhalang karena Pasuruan (pelabuhan besar/terpenting) yang
bergabung dengan Bali dan pulau-pulau di Nusa Tenggara bergabung dengan Portugis.
Hal itu akan menjadi ancaman bagi Demak.
Akhirnya pada tahun 1546 Demak
memutuskan untuk menyerang Pasuruan di bawah pimpinan Sultan Trenggono dan Fatahilah.
Tetapi serangan tersebut mendapat tanggapan dari Pasuruan yang dibantu oleh Portugis,
dan pasukan Demak pun tidak mampu untuk menembus pertahanan Pasuruan yang
akhirnya Sultan Trenggono sendiri rupanya gugur dalam serangan di Jawa Timur
ini.5
Akhirnya usaha Demak untuk
menguasai Jawa Timurpun gagal.
3.
Badri yatim. 2007. Sejarah Peradaban Islam.
Jakarta : Raja Grafindo Persada. hal. 211
4.
Ibnoe Soewarso. -. Sejarah Nasional Indonesia
dan Dunia. Surakarta : Widya Duta. hal. 17-18
5.
Soebardi. 1961. Pengantar dan Sejarah islam.
Djakarta : Ganaco. hal. 59.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar