Minggu, 29 Juli 2012

Masa Kebesaran Demak


Setelah Raden Patah wafat lalu tahta kerajaan diserahkan kepada putranya yaitu Pati Unus, yang memerintah pada tahun 1518-1521, karena dia tidak memiliki putra maka kedudukan Pati Unus digantikan oleh saudaranya yaitu Sultan Trenggono yang memegang kerajaan dari 1521-1546.
Di bawah Sultan Trenggono inilah kerajaan Demak, mengalami kejayaan. Dengan bukti bertambah luasnya daerah kekuasaan Demak yaitu Banten hingga Surabaya. Berkat perkawinan politik antara putrinya dengan Pangeran Langgar, Madura pun masuk dalam pengaruh Demak.1
Pada masa Sultan Trenggono Demak seringkali melakukan ekspansi yang bertujuan untuk memperluas daerah kekuasaannya dan untuk membentengi dari kekuatan Portugis.
Demi melancarkan expansinya Sultan Trenggono mendatangkan ulama dari Pasai yang bernama Falletehan.2 yang diberi tugas untuk menyiarkan agama Islam di daerah pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Akhirnya pada tahun 1525 pasukan Demak berhasil menduduki Banten hingga Selat Sunda. Ternyata Selat Sunda walaupun lebih kecil dari Selat Malaka namun peranannya juga  sangat penting setelah Malaka dikuasai Portugis tahun 1511.
Ternyata Portugis dan Kerajaan Hindu Pajajaran telah mengadakan perjanjian,  yang membolehkan Portugis mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Akan tetapi sebelum Portugis berhasil mendirikan benteng dan menduduki Sunda Kelapa. Fatahillah telah berhasil terlebih dahulu menduduki Sunda Kelapa (1527),
 

1.             Ibnu Soewarso, Sejarah nasional Indonesia dan Dunia, Surabaya : Widya Data. hal. 16-17.
2.             Alwi Sofwan.1981. Kerajaan Islam di Demak. Semarang : Pustaka Al Alawiyah. hal 6.

Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak ada tahun 1527 itu juga3
Karena kejayaannya dan kemenangannya tadi nama Sunda Kelapa tadi diganti dengan nama Jayakarta yang artinya kemenangan yang sempurna/kemenangan abadi.
Setelah Jayakarta berhasil diduduki Fatahilah tidak berhenti sampai disitu saja, tetapi dia juga merebut Cirebon pada tahun 1528.
Dengan demikian maka :
1.      Jalan niaga yang membentang dari Maluku-Demak-Banten-Aceh, sepenuhnya dalam kekuasaan Islam.
2.      Kerajan Pajajaran sama sekali terisolasikan dari laut Jawa hingga tidak mungkin berhubungan dengan orang Portugis di Malaka.
3.      Demak berkuasa dan berpengaruh atas bandar-bandar penting dari Banten hingga Surabaya.4
Walaupun Demak sudah menaklukkan beberapa daerah akan tetapi cita-cita/ keinginan Demak untuk menguasai Jawa sepenuhnya masih terhalang karena Pasuruan (pelabuhan besar/terpenting) yang bergabung dengan Bali dan pulau-pulau di Nusa Tenggara bergabung dengan Portugis. Hal itu akan menjadi ancaman bagi Demak.
Akhirnya pada tahun 1546 Demak memutuskan untuk menyerang Pasuruan di bawah pimpinan Sultan Trenggono dan Fatahilah. Tetapi serangan tersebut mendapat tanggapan dari Pasuruan yang dibantu oleh Portugis, dan pasukan Demak pun tidak mampu untuk menembus pertahanan Pasuruan yang akhirnya Sultan Trenggono sendiri rupanya gugur dalam serangan di Jawa Timur ini.5
Akhirnya usaha Demak untuk menguasai Jawa Timurpun gagal.




3.             Badri yatim. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada. hal. 211
4.             Ibnoe Soewarso. -. Sejarah Nasional Indonesia dan Dunia. Surakarta : Widya Duta. hal. 17-18
5.             Soebardi. 1961. Pengantar dan Sejarah islam. Djakarta : Ganaco. hal. 59.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar